Selalu Rindu Kampung Halaman #ponorogo
Selalu Rindu Moment di Desa Semanding, Ponorogo, Jawa Timur.
Rumahku samping sawah, ada sepetak sawah milik keluarga. Saat pulang kampung, pertama yang kulakukan bermain disawah, saat pagi dan dilanjutkan jalan keliling Desa Semanding melihat petani dan infrastruktur sederhana lainnya. Tak lupa ada tradisi saat pulang kampung khususnya ketika lebaran tiba yaitu menerbangkan balon plastik dengan petasan. Dua minggu lebih kita buat, kebersamaan yang kita dapat. Bunyi mercon/petasan bersahut-sahutan ketika diatas.
Selain itu bersama anak-anak desa, biasanya pagi dan sebelum ke masjid belakang rumah kita bermain menggunakan sarung, lempar sarung. Unik, sederhana namun seru. Yang sarungnya mengembang paling bagus itulah pemenangnya. Juga pencak silat…sebagai anak desa kita harus bisa ya, untuk menjaga diri.
Hal yang kita tunggu dan rindukan adalah ketika idul fitri tiba, kita ke masjid untuk makan bersama, dan biasanya dilakukan dua kali ketika lebaran dan lebaran ketupat. Kebersamaan yang “guyub” dengan warga itulah yang kita rindukan, makan bersama. Termasuk kuliner khas di desa kami yaitu pecel yang masih menggunakan alas daun jati.
Coba perhatikan, beberapa aktivitas diatas sudah sangat langka di Indonesia dan jarang kita jumpai. Namun ini yang justru kita lestarikan, tradisi dan kearifan lokal penuh kesederhanaan. Ragam negeri ini sangat indah, bhinneka tunggal ika. Inilah hal yang paling kurindukan dan selalu #ingetkampung.
Link lainnya bisa dilihat di: https://kitaina.id/desa-semanding-ponorogo/
Rumahku samping sawah, ada sepetak sawah milik keluarga. Saat pulang kampung, pertama yang kulakukan bermain disawah, saat pagi dan dilanjutkan jalan keliling Desa Semanding melihat petani dan infrastruktur sederhana lainnya. Tak lupa ada tradisi saat pulang kampung khususnya ketika lebaran tiba yaitu menerbangkan balon plastik dengan petasan. Dua minggu lebih kita buat, kebersamaan yang kita dapat. Bunyi mercon/petasan bersahut-sahutan ketika diatas.
Selain itu bersama anak-anak desa, biasanya pagi dan sebelum ke masjid belakang rumah kita bermain menggunakan sarung, lempar sarung. Unik, sederhana namun seru. Yang sarungnya mengembang paling bagus itulah pemenangnya. Juga pencak silat…sebagai anak desa kita harus bisa ya, untuk menjaga diri.
Watch video here:
Hal yang kita tunggu dan rindukan adalah ketika idul fitri tiba, kita ke masjid untuk makan bersama, dan biasanya dilakukan dua kali ketika lebaran dan lebaran ketupat. Kebersamaan yang “guyub” dengan warga itulah yang kita rindukan, makan bersama. Termasuk kuliner khas di desa kami yaitu pecel yang masih menggunakan alas daun jati.
Coba perhatikan, beberapa aktivitas diatas sudah sangat langka di Indonesia dan jarang kita jumpai. Namun ini yang justru kita lestarikan, tradisi dan kearifan lokal penuh kesederhanaan. Ragam negeri ini sangat indah, bhinneka tunggal ika. Inilah hal yang paling kurindukan dan selalu #ingetkampung.
Link lainnya bisa dilihat di: https://kitaina.id/desa-semanding-ponorogo/
Comments
Post a Comment