Menengok Saudara Muslim papua di Teluk Bintuni, Papua Barat Indonesia #TelukBintuni #PapuaLand

Deru longboat dua mesin melaju tenang melintasi sungai, teluk, muara hingga lautan. Kemudian masuk ke teluk melalui hutan mangrove selama 3,5 jam perjalanan, dari pelabuhan Kampung Lama Teluk Bintuni.⁣⁣
⁣⁣
Setelah menggunakan perahu yang tergantung pada pasang surut air laut, tibalah di Kampung Wanagir, selanjutnya Kampung Tomu di Distrik Tomu, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. ⁣⁣
⁣⁣
Di dua kampung ini penduduk setempat mayoritas Muslim. Khusus di Kampung Tomu, menurut Bilal Inai (50) seratus persen memeluk agama Islam. Mereka berasal dari Suku Sebyar, salah satu dari tujuh suku di Teluk Bintuni yg tinggal di daerah pesisir utara Teluk Bintuni. Terdapat sekitar tujuh kampung sebarannya.⁣⁣
⁣⁣
Awal Islam masuk ke daerah ini berasal dari Kesultanan Tidore sejak tahun 1914, melalui beberapa daerah di Kabupaten Fakfak. Bukti tersebut bisa dilihat dari keberadaan masjid yang masih berdiri sejak tahun 1914. ⁣⁣
⁣⁣
Dalam perkembangannya mulai datang pendatang Jawa dan Sulawesi dgn perbandingan populasi sekitar 5-10%. Keberagaman justru saling memperkuat silaturahim, terdapat pertukaran kebudayaan, pengetahuan agama Islam serta pertumbuhan ekonomi.⁣⁣
⁣⁣
Bukti lainnya adalah rumah masyarakat yg bermotifkan tulisan Arab. Bilal Inai bercerita, tahun 1976 ayah beliau berhaji, ketika pulang ke Papua tubuh hanya terbungkus kulit, kurus sekali karena ibadah haji berbulan-bulan lamanya menggunakan kapal. ⁣⁣
⁣⁣
Bisa kita lihat aktivitas masyarakat di distrik ini yang cukup asri meskipun daerahnya terpencil. Inilah kehidupan saudara-saudara kita dibelahan bumi Nusantara yang beragam.⁣⁣












⁣⁣
Teluk Bintuni, Papua Barat, November 2019. 
Bastian AS

Comments