WARISAN BUDAYA TENUN IKAT SIKKA #budayaindonesia

Tenun Ikat Sikka, salah satu wastra (kain tradisional atau kain nusantara) yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Secara khusus ada proses ikat motif yang menjadi nilai tambah tenun ikat ini sehingga dinamakan tenun ikat. Selain sebagai bahan pakaian/fashion, tenun ikat Sikka juga digunakan sebagai persembahan dalam perkawinan dan disimbolkan melalui Tarian Ro'a Mu'u. Tari tradisional potong pohon pisang dalam perkawinan masyarakat Flores. Tenun ikat Sikka merupakan produk kerajinan ramah lingkungan, proses produksi dilakukan secara handmade, bahan pewarna alami dari hutan sekitar serta tingginya keterlibatan perempuan. Contoh pelestarian budaya sekaligus sebagai sumber ekonomi bernilai tambah bida dilihat melalui salah satu kelompok pengrajin (sanggar) Akasia di Desa Botang, Maumere, Kabupaten Ende, Flores. Generasi mereka masih terus melestarikan tenun ikat ramah lingkungan sebagai nilai budaya sekaligus ekonomi. Selain itu, Tenun Ikat Sikka ini sudah memperoleh pengakuan atas sertifikat Indikasi Geografis (Geographical Indication) karena keunikan, kekhasan serta kearifan lokalnya di Flores. Mari kita lestarikan warisan dan budaya Indonesia.


Terima Kasih: Sanggar Tenun Ikat Sikka Akasia, Botang, Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT Flores - Indonesia dan Nani House. Copyright: Bastian AS - Instagram @Bastian_AS Terima Kasih dan semoga bermanfaat. #gayabudayakita #sahabatlokal2019 #kompetisisensasilokalkotaku #tenunikatsikka #maumere #flores #wonderfulindonesia #heritage #culture #people #ethnic #indonesia #localwisdom

Comments