10 Cara untuk Meningkatkan Kemampuan Fotografi Anda
Kata orang bijak, kalau mau memperbaiki diri buatlah rencana
dan…beraksi. Begitu pula dalam fotografi. Jika FK-wan ingin memperbaiki
kualitas fotografi Anda, ada beberapa hal yang harus/bisa dilakukan.
1. Pelajari dengan baik fungsi dan fitur kamera FK-wan
Berapa banyak dari kita yang membaca buku manual kamera? Sedikit sekali. Apa pun kamera Anda, sebaiknya baca secara tuntas semua fungsi, dan bagaimana cara menggunakannya untuk mendapatkan hasil terbaik. Tidak masalah apakah kamera DSLR, kamera saku, atau kamera ponsel, pemahaman akan cara kerjanya dan apa yang bisa FK-wan lakukan dengan kamera dapat membantu Anda menggunakannya dengan efektif.
Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk membaca buku manual secara tuntas, coba cari hal-hal yang baru bagi Anda. Bisa juga via website atau blog. Siapa tahu ada yang sudah mereview kamera Anda. Lakukan pencarian dengan Google, mungkin ada hal-hal menarik yang diulas di sana, yang tidak ada dalam buku manual.
2. Baca tutorial setiap hari
Buatlah komitmen untuk meluangkan waktu membaca (dan mempraktikkan) tutorial setiap hari. Ada ratusan, bahkan ribuan, blog fotografi yang menulis panduan dan tutorial yang akan mengajari Anda hal-hal baru.
3. Memotret still life di rumah
Seorang fotografer top pernah berkata, “kalau ingin mendapatkan foto bagus, cobalah keluar rumah.” Kata-kata itu ada benarnya. Tapi untuk mengasah skill-skill dasar, cobalah dulu membuat sesi still life…di dalam rumah atau kamar FK-wan sendiri. FK-wan bisa memotret benda-benda seperti bunga, makanan, perhiasan, mainan, atau apa pun. Praktikkan teknik-teknik seperti komposisi dan pencahayaan. Selain menghemat biaya perjalanan, cara ini juga menghemat waktu.
4. Lakukan photowalk di kota Anda
Jika ada kesempatan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah atau kota tempat tinggal Anda, lakukanlah. FK-wan mungkin sudah ribuan kali melewati suatu tempat tertentu dan tidak pernah berpikir untuk menjadikannya subjek foto. Ini salah satu cara melatih kepekaan. Bakal banyak sekali peluang atau kemungkinan yang bisa difoto dalam lingkup kota. (Baca juga kiat memotret kota.)
5. Keluar pada pagi dan sore hari
Jika ada hal yang patut diburu oleh seorang fotografer, itulah golden hours. Pagi hari, waktu dengan cahaya masih lembut adalah pukul 5.30-8.00. Sedangkan pada sore hari sekitar pukul 16.00-18.30. Jika FK-wan seorang pekerja kantoran, golden hours bisa dimanfaatkan untuk memotret kondisi lalu lintas di pagi hari, atau suasana di terminal atau titik-titik arus manusia lainnya untuk mendapatkan nuansa street photography.
6. Belajar bersabar
Terutama jika berurusan dengan fotografi lanskap atau travel. FK-wan perlu menunggu untuk mendapatkan cuaca yang baik, atau posisi spesifik matahari. Jika saja kesabaran ini dilatih terus, kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang bagus semakin besar.
7. Temukan perspektif yang unik
Kadangkala, foto yang menarik datang dari perspektif yang menarik. Subjek yang klise bahkan bisa dibuat menarik dengan angle yang unik dan kreatif. Cobalah memotret dengan ground level (atau frog eye) ketimbang eye level, gunakan tangga untuk mendapat sudut yang ekstrem, dan banyak cara lainnya. Pelajari juga beragam angle yang mungkin dilakukan.
8. Mulai gunakan tripod
Kegunaan tripod bukan hanya untuk menjaga kamera tetap “steady” sehingga menghasilkan foto yang tajam, melainkan ada keuntungan tersembunyi lain. Dengan menggunakan tripod, Anda “dipaksa” untuk bekerja dengan lebih hati-hati. Anda akan membutuhkan waktu untuk mendapatkan komposisi yang benar, dan bakal berpikir lebih banyak. Dengan tripod, Anda juga bisa bereksperimen dengan teknik long exposure. Beberapa tripod memang mahal, tapi untuk belajar tidak perlu beli yang terlalu canggih.
9. Langgar kebiasaan-kebiasaan Anda
Kebanyakan dari kita memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam memotret: subjek yang biasa kita ambil, waktu yang kita pilih, lokasi, komposisi, sampai alur kerja pascaproduksi. Cobalah sesekali melanggar kebiasaan itu agar Anda mengenal hal baru dan mencoba hal baru. Jangan-jangan hal baru justru memperbaiki kelemahan Anda. Misal, jika Anda selalu memotret saat pagi hari, cobalah sore hari. Jangan-jangan Anda justru lebih “akrab” dengan cahaya jingga.
10. Minta masukan/kritik
Kunci untuk memperbaiki diri adalah mendapatkan masukan dari orang lain. Anda bisa melakukannya dengan menanyakan pendapat teman dan keluarga, apa yang mereka suka/tidak suka dari foto Anda. Saat ini, banyak pula medium untuk mendapatkan feedback dari orang, salah satunya ya lewat Fotokita.net ini.
Tambahan:
11. memotret, memotret, dan terus memotret
Anda tidak akan pernah bisa memperbaiki diri jika malas memotret. Jadi, sering-seringlah memotret.
(Sumber: Picturecorrect.com, diolah oleh Admin Fotokita.net).
Filed under: FKshare
Foto oleh Bastian AS
Berapa banyak dari kita yang membaca buku manual kamera? Sedikit sekali. Apa pun kamera Anda, sebaiknya baca secara tuntas semua fungsi, dan bagaimana cara menggunakannya untuk mendapatkan hasil terbaik. Tidak masalah apakah kamera DSLR, kamera saku, atau kamera ponsel, pemahaman akan cara kerjanya dan apa yang bisa FK-wan lakukan dengan kamera dapat membantu Anda menggunakannya dengan efektif.
Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk membaca buku manual secara tuntas, coba cari hal-hal yang baru bagi Anda. Bisa juga via website atau blog. Siapa tahu ada yang sudah mereview kamera Anda. Lakukan pencarian dengan Google, mungkin ada hal-hal menarik yang diulas di sana, yang tidak ada dalam buku manual.
2. Baca tutorial setiap hari
Buatlah komitmen untuk meluangkan waktu membaca (dan mempraktikkan) tutorial setiap hari. Ada ratusan, bahkan ribuan, blog fotografi yang menulis panduan dan tutorial yang akan mengajari Anda hal-hal baru.
3. Memotret still life di rumah
Seorang fotografer top pernah berkata, “kalau ingin mendapatkan foto bagus, cobalah keluar rumah.” Kata-kata itu ada benarnya. Tapi untuk mengasah skill-skill dasar, cobalah dulu membuat sesi still life…di dalam rumah atau kamar FK-wan sendiri. FK-wan bisa memotret benda-benda seperti bunga, makanan, perhiasan, mainan, atau apa pun. Praktikkan teknik-teknik seperti komposisi dan pencahayaan. Selain menghemat biaya perjalanan, cara ini juga menghemat waktu.
4. Lakukan photowalk di kota Anda
Jika ada kesempatan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah atau kota tempat tinggal Anda, lakukanlah. FK-wan mungkin sudah ribuan kali melewati suatu tempat tertentu dan tidak pernah berpikir untuk menjadikannya subjek foto. Ini salah satu cara melatih kepekaan. Bakal banyak sekali peluang atau kemungkinan yang bisa difoto dalam lingkup kota. (Baca juga kiat memotret kota.)
5. Keluar pada pagi dan sore hari
Jika ada hal yang patut diburu oleh seorang fotografer, itulah golden hours. Pagi hari, waktu dengan cahaya masih lembut adalah pukul 5.30-8.00. Sedangkan pada sore hari sekitar pukul 16.00-18.30. Jika FK-wan seorang pekerja kantoran, golden hours bisa dimanfaatkan untuk memotret kondisi lalu lintas di pagi hari, atau suasana di terminal atau titik-titik arus manusia lainnya untuk mendapatkan nuansa street photography.
6. Belajar bersabar
Terutama jika berurusan dengan fotografi lanskap atau travel. FK-wan perlu menunggu untuk mendapatkan cuaca yang baik, atau posisi spesifik matahari. Jika saja kesabaran ini dilatih terus, kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang bagus semakin besar.
7. Temukan perspektif yang unik
Kadangkala, foto yang menarik datang dari perspektif yang menarik. Subjek yang klise bahkan bisa dibuat menarik dengan angle yang unik dan kreatif. Cobalah memotret dengan ground level (atau frog eye) ketimbang eye level, gunakan tangga untuk mendapat sudut yang ekstrem, dan banyak cara lainnya. Pelajari juga beragam angle yang mungkin dilakukan.
8. Mulai gunakan tripod
Kegunaan tripod bukan hanya untuk menjaga kamera tetap “steady” sehingga menghasilkan foto yang tajam, melainkan ada keuntungan tersembunyi lain. Dengan menggunakan tripod, Anda “dipaksa” untuk bekerja dengan lebih hati-hati. Anda akan membutuhkan waktu untuk mendapatkan komposisi yang benar, dan bakal berpikir lebih banyak. Dengan tripod, Anda juga bisa bereksperimen dengan teknik long exposure. Beberapa tripod memang mahal, tapi untuk belajar tidak perlu beli yang terlalu canggih.
9. Langgar kebiasaan-kebiasaan Anda
Kebanyakan dari kita memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam memotret: subjek yang biasa kita ambil, waktu yang kita pilih, lokasi, komposisi, sampai alur kerja pascaproduksi. Cobalah sesekali melanggar kebiasaan itu agar Anda mengenal hal baru dan mencoba hal baru. Jangan-jangan hal baru justru memperbaiki kelemahan Anda. Misal, jika Anda selalu memotret saat pagi hari, cobalah sore hari. Jangan-jangan Anda justru lebih “akrab” dengan cahaya jingga.
10. Minta masukan/kritik
Kunci untuk memperbaiki diri adalah mendapatkan masukan dari orang lain. Anda bisa melakukannya dengan menanyakan pendapat teman dan keluarga, apa yang mereka suka/tidak suka dari foto Anda. Saat ini, banyak pula medium untuk mendapatkan feedback dari orang, salah satunya ya lewat Fotokita.net ini.
Tambahan:
11. memotret, memotret, dan terus memotret
Anda tidak akan pernah bisa memperbaiki diri jika malas memotret. Jadi, sering-seringlah memotret.
(Sumber: Picturecorrect.com, diolah oleh Admin Fotokita.net).
Filed under: FKshare
Comments
Post a Comment